Jerit Tangisku di Waktu Imsak
Cerpen Komedi Pertama yang Ditulis Arbie Sheena Di pagi yang nggak mendung nggak panas ini, di tengah suasana semiriwing angin sejuk adem semilir dari kipas angin. Gue bangun dari yang namanya mati sementara, kira-kira udah delapan jam-an gue meringkuk di kasur sejak kemarin malam. Sambil ngulet dan mengucek mata, aku membangunkan diri dari tempat tidur, lalu berjalan ke dapur untuk sekedar mencari minuman segar di lemari es. entah kenapa tengorokanku kering banget pagi ini?. Aku pun mengambil sebuah gelas di rak piring, membuka kulkas, mengambil sebotol air es lalu menuangkan airnya ke dalam gelas. Saat bibir gelas hampir merangkak naik menuju ke mulutku, tiba-tiba ada suara jelek yang gak enak buat di dengar manggil-manggil namaku dari arah pintu masuk. eh….! ternyata itu suara Emak. “ UDINNN…....!!.” suara stereo menggelegar keluar dari mulut Emak sambil menghampiriku dengan cepat. Sontak aku tersentak hebat, air yang tadinya akan tumpah ke mulut malah tumpah membasahi