Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2013

Meraihmu (Just Prolog) ^.^

Gambar
Jurnalis sekolah yang tak diketahui namanya mewawancarai para siswa dari sekolah Avarus baik itu di halaman sekolah, lapangan, bawah pohon mangga yang terletak di belakang sekolah. Itu semua demi memuat artikel tentang Jien—anak kepsek yang terkenal kejam seperti Hitler. Dengan menggunakan handycame , Ardie—siswa yang sedang berteduh di bawah pohon mangga ikut berkomentar. “Jien, menurut gue kepribadiannya unik. Gayanya asik, dia cantik dan baik kalau kita nggak cari masalah. Tapi ada satu hal, kalo ketemu dia jangan liat matanya! Nanti lo bisa dihajar kayak murid kelas satu itu, tuh...” Yang Ardie maksud adalah Doni—siswa yang kini terbaring lemas di ruang kesehatan. Wajah penuh luka lebam setelah terkena bogeman mentah dari Jien. Doni turut menceritakan kronologinya, “Padahal, waktu itu gue balik badan karna dipanggil sama temen gue, kebetulan aja di hadapan gue ada dia. Dengan pandangannya yang dingin kayak tukang pukul, dia langsung mukulin gue sampe kaya begini. Aduh.

Meraihmu

Gambar
Sinopsis: Takdir yang menyakitkan telah kualami. Takdirku dengannya adalah cinta yang tidak ingin aku lupakan walaupun kita tidak berjodoh Karena aku tak sanggup berpaling darinya Engkau hadir bukanlah pada saat yang tepat, bahkan aku menganggapmu tiada. Dan waktu pun membawaku pada satu rasa. Rasa nyaman dan aku anggap itu cinta. Namun rasa ini belum sempurna atau mungkjn tidak akan pernah sempurna. Aku pun kehilangan jejakmu, mungkin kau begitu dekat tapi tak mampu aku meraih. Hingga waktu jualah kembali mempertemukan kita. Kita saling memegang tangan dengan erat, saling berpelukan seolah tak ingin berpisah lagi. Yang berlalu sejatinya tidak akan sama dengan saat ini, ada banyak bagian-bagian kehidupanmu yang aku terlewatkan, ada begitu banyak maaf yang harus diucapkan, merelakan sepenuhnya dan membiarkan cinta meraihmu.