Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2016

KENAPA PUTUS? Selamat menjomblo, welcome, welcome!

KENAPA (dalam KBBI):  kata tanya untuk menanyakan sebab atau alasan. KENAPA (dalam KGB, Kamus Gue Banget): kata tanya untuk membuat seseorang harus beralasan tentang kehidupan pribadinya untuk konsumsi seseorang yang ingin mengetahuinya. Pertanyaan, KENAPA PUTUS?  Yang ditekankan di sini. Di sini yang dimaksud adalah mushola kampus ketika menulis artikel ini saat menunggu mata kuliah Character Building di selasa siang yang panas. Mengingat-ingat saat pacaran pengumbaran kemesraan di sosial media sudah dalam tahap eksream. Setiap pagi, siang, sore, malam, subuh-subuh, hari-hari sosial media kamu selalu diwarnai status-status selamat pagi, siang, malam dari kamu untuk si dia. Status kasmaran bahwa dia yang terbaik, yang paling manis, yang paling cakep, juara di hatimu, paling dirindukan, dan dialah prediksi semumu bahwa kedatangannya adalah pelabuhan terakhirmu, nggak pernah luput juga. Dan mari kita terlusuri siapa saja pengkonsumsi statusmu? Teman SD, SMP, SMU, kuliah, kantor, m

KAPAN NIKAH? Mmm, kapan yah?

Sebenarnya tugas kuliah numpuk minta dikerjain. Kegelisahan tentang pertanyaan di atas yang membuat saya nggak tenang di meja makan tadi, menikmati rendang daging dan hati sapi tanpa fokus, tapi tetap ludes. Setelah cerita tentang kakak terakhir saya yang mau nikah besok 16 April pada teman-teman, pertanyaan “KAPAN NIKAH?” pasti masuk juga ke telinga. Sebagai anak terakhir di keluarga, saya sudah siap mental, sayangnya belum siap jawaban. Maka mulai menyusun jawaban sesuai dengan sosok orang yang bertanya. Semisal ditanya oleh pria tampan, soleh, bermobil dan intelek, “Bie, kamu kapan nikah?” “Abang maunya kapan, eneng ikut ajah.” Dan tiba-tiba pria tampan, soleh, bermobil dan intelek itu mengeluarkan surat undangan pernikahan dengan wanita lain. “Tembak dengan senjata laras pendek aja mendingan, Bang.” Ditanya sama gebetan yang udah punya pacar, “Bie, kamu kapan nikah?” “Tergantung abang putusnya kapan.” Kemudian pacarnya langsung teror saya. Ditanya sama teman yang sering d

PUTUS yang Diputuskan (Apapun alasannya, minumnya? Eh?)

PUTUS: kata yang diabaikan untuk orang yang baru jadian dan galau bagi yang baru kejadian (Arbie Sheena, mahasiswa ahli putus, gagal move on dari universitas “aku hanya untuk seseorang yang menghargaiku”).  Selama sempat mejalani percintaan, seperti mencintai, menyayangi, merindukan dalam satu paket kemudian beberapa bulan atau tahun lantas putus. Ada masa kamu curhat sana-sini, mendengar kajian tentang jodoh agar kata ‘move on’ itu menjadi kenyataan seperti sebelum dengannya kamu baik-baik saja. Entah ketika mendengar lagu sedih, menonton film cengeng, bahkan melihat kucing keplesetpun bisa bikin kamu berduka setelah diputuskan. Putus ..., Putus ..., Putus …. Tarik napas dulu, kalem. Teruntuk kamu yang baru saja diputuskan, bersyukurlah perjalanan kamu dengannya berakhir. Kalau nggak putus, kamu nggak akan memperoleh kesempatan mendapatkan seseorang yang lebih baik lagi, entah dari segi agama, tampang dan materi. Diputuskan menghadirkanmu ke 3M. Apa itu? Minta Makan Mamah. Buk