Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2016

Mars Partai Perindo, enyahlah dari benakku!

Gambar
Oleh perindo, oleh perindo, jayalah Indonesiaaaaa …. Segitu aja lirik mars sebuah partai tereksis yang bisa gue kasih. Ok, cukup, cukup! Sekarang marsnya jadi terngiang-ngiang, kan! Oleh perindo, oleh perindo, jayalah Indonesiaaaaa …. Stop! Stop! Stop! Oleh perindo, oleh perindo, jayalah Indonesiaaaaa …. Tidakkkkkk!!!! *** Sebelumnya, gue membahas tentang sebuah sinetron yang kepemilikan hak tayangnya jatuh kepada stasiun televisi si pionir partai tersebut. Setiap segmen sinetron usai, iklan akan mengambil alih waktumu untuk pergi sejenak dari televisi untuk buang air, nyemal-nyemil, main game android, atau stalking gebetan yang ternyata sedang ta’aruf dengan wanita lain (salam hidup penuh curhat colongan!). Kita disuguhkan berbagai iklan, dari iklan shampo, sabun cuci, balsem, sim card, dan yang paling krusial adalah iklan sebuah partai.   Oleh perindo, oleh perindo, jayalah Indonesiaaaaa …. Bang stop! Stop! Stop! Kiri, kiri, kiri!

Sinetron Anugerah Cinta

Gambar
Naura dan Oki, duo bersaudara miskin, soleh dan solehah, tabah, tapi mukanya kebule-bulean, dan alisnya disulam ini sama-sama merantau ke Jakarta demi mencari orangtua kandungnya. Selama berada di ibu kota yang kejam, Naura mendapat pekerjaan di kediaman Pak Hutomo sebagai pembantu, APA? IYA! PEMBANTU! Karena alis Naura, eh, maksud saya karena kecantikan, kesucian, kelembutan, ke maha sabarannya, anak lelaki pak Hutomo bernama Arkha pun jatuh cinta padanya, vice versa pada Naura. Akan tetapi, jatuh cinta di tengah latar belakang yang berbeda menimbulkan konflik yang mana selama dua jam sinetron ini berjalan, selalu ada makian, derita, tangisan, doa-doa yang nggak kunjung di ACC, penganiayaan serta kutukan sinis dari Ibu Arkha, adik Arkha (Tiara), calon istri Arkha yang bohai dan kaya raya tapi galak (Kinta) serta ayah dan ibu Kinta. Setidaknya Naura bisa bernapas lega karena cinta Arkha tidak mudah goyah selama puluhan episode, serta dukungan dari ayah Arkha yang ari