Mars Partai Perindo, enyahlah dari benakku!
Oleh perindo, oleh perindo, jayalah Indonesiaaaaa ….
Segitu aja lirik mars sebuah
partai tereksis yang bisa gue kasih.
Ok, cukup, cukup! Sekarang
marsnya jadi terngiang-ngiang, kan!
Oleh perindo, oleh perindo, jayalah Indonesiaaaaa ….
Stop! Stop! Stop!
Oleh perindo, oleh perindo, jayalah Indonesiaaaaa ….
Tidakkkkkk!!!!
***
Sebelumnya, gue membahas tentang
sebuah sinetron yang kepemilikan hak tayangnya jatuh kepada stasiun televisi si
pionir partai tersebut. Setiap segmen sinetron usai, iklan akan mengambil alih
waktumu untuk pergi sejenak dari televisi untuk buang air, nyemal-nyemil, main
game android, atau stalking gebetan yang ternyata sedang ta’aruf dengan wanita
lain (salam hidup penuh curhat colongan!). Kita disuguhkan berbagai iklan, dari
iklan shampo, sabun cuci, balsem, sim card, dan yang paling krusial adalah
iklan sebuah partai.
Oleh perindo, oleh perindo, jayalah Indonesiaaaaa ….
Bang stop! Stop! Stop! Kiri,
kiri, kiri!
Oleh perindo, oleh perindo, jayalah Indonesiaaaaa ….
Bhaayyy!!
Untuk pada akhirnya terjadi
tulisan ini, gue udah terlalu banyak mendengar, membaca merasakan energi
komplain perihal iklan yang tayangnya seenak bapake. Kenyamanan gue dalam
menonton dan mendengarpun dianiaya dengan keadaan terpaksa menerima.
Di samping para kontra, pasti ada
pro yang jumlahnya satu berbanding seribu rakyat Indonesia yang geram. Salah
satu yang pro yaitu keponakan gue berumur sembilan belas bulan. Tiap kali dia lagi
bercanda sama engkongnya, lagi makan, ngacak-ngacakin barang, atau lagi nangis kemudian
iklan itu tayang, semua aktivitasnya tiba-tiba berhenti dan pandangannya
langsung beralih ke televisi sembari menyenandungkannya (karena keponakan gue
belum fasih bicara).
Di saat anak kecil mainstream
lebih seneng lagu balonku, cicak-cicak di dinding, kingkong yang baik hati, keponakan
gue udah khatam mars Partai Perindo (bangga!). Gue juga nggak akan terlalu
memusingkannya karena ketika dia sudah kenal boyband atau girlband seleranya
pasti akan berubah, tapi gue sebagai tante akan terus memantaunya sampai dia
memahami bahwa nggak ada yang boleh mewarnainya, kecuali orang-orang tertentu,
kemudian dia akan mewarnai orang-orang dengan warnanya sendiri.
Note: mungkin endingnya nggak nyambung,
sok berhikmah banget. Eensinya yang mau gue hadirkan, ketika kalian menyukai
sesuatu pasti hal yang kalian suka itu akan mewarnai kehidupan kalian, entah
itu baik atau buruk dan kemudian kalian akan menjadi buta atas keterpengaruhan
hal tersebut. Dan ketika orang-orang ‘tertentu’ menjadi pengecualian, maksud
dari orang tertentu adalah, orang yang bisa dipercayai untuk mewarnainya lebih
baik, kemudian dia akan membawa pengaruh yang baik untuk orang lain.

Komentar
Posting Komentar