PUTUS yang Diputuskan (Apapun alasannya, minumnya? Eh?)

PUTUS: kata yang diabaikan untuk orang yang baru jadian dan galau bagi yang baru kejadian (Arbie Sheena, mahasiswa ahli putus, gagal move on dari universitas “aku hanya untuk seseorang yang menghargaiku”). 

Selama sempat mejalani percintaan, seperti mencintai, menyayangi, merindukan dalam satu paket kemudian beberapa bulan atau tahun lantas putus. Ada masa kamu curhat sana-sini, mendengar kajian tentang jodoh agar kata ‘move on’ itu menjadi kenyataan seperti sebelum dengannya kamu baik-baik saja.

Entah ketika mendengar lagu sedih, menonton film cengeng, bahkan melihat kucing keplesetpun bisa bikin kamu berduka setelah diputuskan.

Putus ...,

Putus ...,

Putus ….

Tarik napas dulu, kalem.

Teruntuk kamu yang baru saja diputuskan, bersyukurlah perjalanan kamu dengannya berakhir. Kalau nggak putus, kamu nggak akan memperoleh kesempatan mendapatkan seseorang yang lebih baik lagi, entah dari segi agama, tampang dan materi.

Diputuskan menghadirkanmu ke 3M. Apa itu? Minta Makan Mamah. Bukan, bukan itu, tapi mengikhlaskan, memantaskan, mendapatkan.

1. Mengikhlaskan

Boleh banget nangis, tapi batasi diri untuk bersedih, tiga hari? Seminggu? Sebulan? Nggak mau makan? Mandi? Oh, ayolah. Ingat! Galaumu disebabkan oleh perbuatan maksiatmu. Banyak istighfar!

Selesai menangisnya, selesai juga urusan kalian. Selamat tinggal dengan kebiasaan mengucapkan selamat pagi, udah makan belum? Mimpi apa semalam? Dan yang paling bikin baper, “aku kangen kamu, Sayang”.

Bersyukur kamu bisa mengenalnya, mempunyai cinta yang besar untuk seseorang yang meminimkan cintamu. Yang memperjuangkannya dalam doa, sementara cintamu tidak dihargai. Yang mencemaskannya lebih dari mengkhawatirkan dirimu sendiri, namun tak ditanggapi. Mendengarkan keluhannya tentang hidup ketika kamu sendiri punya masalah.

Lantas apakah orang itu berhak tinggal lama di hatimu? Dan menjalar ke pikiran hingga merusak fokusmu untuk jadi orang yang hebat ke depannya? Tidak, cinta itu bukan seperti itu.

Cinta itu ketika kamu mencapai sesuatu, tidak membatasimu, memperlakukanmu dengan layak dan tetap jadi dirimu.

Ketika kamu berhasil dalam tingkat ini, ke depannya kamu akan dimudahkan mengikhlaskan suatu apapun. Karena hal yang besar dan krusial macam cinta pada makhluk bisa kamu takhlukkan.

Memang butuh proses, berapa lamanya tergantung kamu, bukan waktu.

2. Memantaskan diri

Kata teman, yang tersulit bukan saat kamu diputuskan, tetapi saat penyembuhan itu sendiri. Yang tadinya ketika jatuh cinta disebut vitamin hati kemudian saat putus menjadi penyakit hati. Kamu otomatis membutuhkan penawar agar cintamu yang overdosis kembali stabil.

Gunakan waktumu dengan hal bermanfaat semaksimal mungkin. Kalau dulu waktu luangmu digunakan untuk berbalas chat, sekarang lakukan sesuatu yang membuat ilmu pengetahuanmu bertambah, karena ilmu pengetahuan tentangnya tidak lagi berguna untuk masa depanmu.

Membuat dirimu menjadi lebih pantas untuk seseorang berikutnya. Karena yang lebih menyedihkan dari tidak mendapatkannya yaitu tidak mendapatkanmu.

Ingat, kalau kamu memperbaiki diri, jodohmu sedang memperbaiki dirinya juga di sana.

3. Mendapatkannya

Ketika kamu merasa dirimu pantas, matang dari segi pemikiran dan pengalaman. Kemudian kamu bertemu dengan seseorang yang dirasa tepat untukmu, yang sesuai kriteria dalam doa-doa yang kamu panjatkan, yang kamu cintai juga mencintaimu. Yang membuatmu istimewa, berbeda dari perlakuan seseorang sebelumnya. Itu titik di mana kamu mendapatkannya.

Siapa yang mendapatkan kita?

Orang yang juga mengubah dirinya jadi yang terbaik. Dan bisa jadi itu jodohmu.

Akan tiba waktunya seseorang itu menemuimu dan mengganti kesedihanmu, merangkai cerita baru, dan membuatmu bersyukur karena dia datang tepat waktu.

Kamu ditahap mana?

Just jokes: ada tugas untuk mata kuliah Metode Ilmiah di kampus, rencana imajinatif liar pengin bikin artikel yang judulnya, “dampak senyum mantan dan kerlingan matanya bagi kesehatan pikiran”. Negatifnya dapat E, dan teguran mantan. Positifnya? Hiburan.

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Meraihmu

Meraihmu (Just Prolog) ^.^

Gue dan kacamata (memilih pakai logika baru hati)