Kalau diputuskan jangan dengarkan alasannya, nanti kamu yang tertinggal!

Ketika baca artikel mengenai percintaan (again) dan kali ini berhubungan dengan putus cinta, gue menemukan sebuah kata yang mencerahkan, apa itu? Ya …, yang seperti judul di atas, “ketika putus jangan dengarkan alasannya”.
Ketika kamu menyimpan segala alasannya, kamu hanya menyakiti dirimu dengan pengharapan semu. Sementara kamu masih terikat dusta-dustanya, mungkin dia sudah berkembang, dan mendapatkan yang lebih baik darimu. Dan kamu? Sepenuhnya kecewa. Dan kamu? Sepanjang hidup akan dipakai mengutuknya.
Karena ketika pasanganmu menginginkan putus, alasan yang dia lontarkan sejujurnya hanyalah alibi yang mustahil dia tepati dikemudian hari. Dia pun nggak punya tanggung jawab untuk menepatinya karena setelah putus kamu bukan siapa-siapanya lagi, right?

Dari pada kamu menyimpan harap dan menyakiti dirimu, lebih baik luangkan waktumu untuk menemukan hal-hal baru, yang bisa membuatmu tak akan pernah jadi seseorang yang ditinggalkan lagi.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Meraihmu

Meraihmu (Just Prolog) ^.^

Gue dan kacamata (memilih pakai logika baru hati)