Karena …, masih ada hati yang harus selalu dijaga
Saya membuat artikel ini setelah teman
yang murni sekali hatinya menyampaikan, tidak mau membeberkan perempuan yang
disukainya karena takut ada seseorang lain yang diam-diam menyukainya, dan
tidak mau menyakitinya.
Maka ketika temannya bertanya,
“siapa perempuan yang kamu suka?” dia mengalihkan jawaban, “jangan, masih ada
hati yang harus selalu dijaga.” Saya sangat menghormatinya, bertambah kagum.
Sekadar informasi, orang yang
mengaguminya secara sembunyi-sembunyi memang teman dekat saya, dan dia tahu,
dan dia menjaga hatinya.
Konten ini saya angkat, atas
dasar perbandingan; ada seseorang yang bisa menjaga perasaan dan ada juga yang
tidak, bahkan niatannya pun tidak. Saya tidak bisa langsung menghakimi orang
itu kejam, mungkin belum paham, mungkin belum dapat teguran, mungkin sudah
paham namun karena beberapa alasan dia menghindar untuk menjadi pribadi kelas
atas tersebut, hanya untuk melihat respon, untuk menunjukkan dirinya tak lagi
peduli.
Kenapa saya bilang itu adalah
kepribadian kelas atas? Karena hanya orang tertentu yang mampu menggapainya,
dengan pengalaman khusus bagi hati yang merasa prihatin karena disakiti terus
menerus dan tidak menjadi generasi yang melawan si penyakit hati itu.
Karena …, masih ada hati yang
harus selalu dijaga.
Komentar
Posting Komentar